Silaturahmi Intelektual Bersama Prof. Musdah Mulia
Lebaran haji tahun ini, terasa istimewa. Saya berkesempatan silaturahmi ke kediaman Prof. Musdah Mulia di Makassar. Rasanya, bukan hanya silaturahmi biasa tetapi lebih sebagai silaturahmi intelektual yang hangat dan membekas. Prof. Musdah berbicara banyak hal. Seperti literasi, agama, budaya, pendidikan, keadilan, dan banyak lagi. Saya senang dengan gaya bertutur Prof. Musdah yang hangat, dan cukup memperkaya pikiran. Salah satu hal yang kami bincangkan adalah soal gelar akademik. Di Indonesia, gelar seolah menjadi jimat. Ia membuka pintu karier, menegaskan status sosial, bahkan menentukan siapa yang layak bicara dan siapa yang layak diam. "Kalau orang bodoh bisa menjadi doktor dan profesor, kenapa orang pintar tidak bisa?" Kata Prof. Musdah. Kalimat itu tak dimaksudkan sebagai cemoohan, melainkan sebagai dorongan. Bahwa ilmu dan gelar tidak seharusnya dipertentangkan, tetapi disinergikan. Bahwa orang-orang yang sungguh-sungguh berpikir, seharusnya juga mengambil posisi penti...