Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Jejak Pagi dan Dilema Eksistensial

Gambar
Pagi itu, di meja makan yang sunyi, saya duduk sendiri saja. Di hadapan saya, ada secangkir kopi yang masih mengepul dan sepiring roti yang baru saja keluar dari panggangan. Keheningan pagi terasa begitu akrab, semilir angin yang merayap masuk melalui jendela yang terbuka menambah kesegaran. Seperti biasa, saat pikiran masih jernih, pertanyaan begitu mudah muncul dalam pikiran saya. Yang sering kali muncul adalah pertanyaan seputar kehidupan. Mengapa saya hidup? Untuk apa saya menjalani semua ini? Bahkan dalam hal sederhana seperti sarapan pagi, hidup membawa saya pada sebuah dilema yang sulit untuk kuhindari. Sokrates, orang paling bijaksana di masanya, pernah mengatakan, “Hidup yang tidak direfleksikan tidak layak untuk dijalani.” Pernyataan ini sering kali terngiang di benak saya, bukan saat berada di seminar filsafat yang berat, tetapi justru di momen seperti ini, di mana secangkir kopi menguar harum dan suara detak jam terdengar perlahan. Apa sebenarnya yang kita lakukan dengan hi...

TARIAN HIDUP

Gambar
Suatu hari seorang teman bercerita. Ia pernah mengikuti kelas menari, tetapi kemudian ia berhenti. Suatu malam, tiba-tiba saja ia ingin sekali menari. Ia pun menyetel musik dan mulai menari sendirian di ruang kamarnya yang besar. “Ruangan itu cukup besar untuk langkah-langkahku yang acak, namun aku terus bergerak mengikuti alunan musik”, ucapnya. Cerita sederhana ini membawa makna yang dalam. Hidup ini tak ubahnya seperti tarian di malam itu. Kita bergerak tanpa tahu pasti kemana langkah akan membawa. Kadang kita tersandung, kehilangan ritme, atau bahkan terjatuh, tetapi selama kita terus bergerak, kita masih tetap dalam tarian kehidupan. Hidup adalah proses. Ia bukan tujuan akhir, melainkan alur yang terus mengalir. Setiap langkah adalah kisah. Setiap gerak adalah pertemuan – antara harapan dan keraguan, keberanian dan ketakutan. Rumi pernah berbisik lewat puisinya, “Jangan khawatirkan langkahmu yang salah, karena bahkan kesalahan adalah bagian dari tarian.” Apa sebenarnya yang mengge...